Bajrangi Bhaijaan (Bukan Review Film)
This is my first post on 2015. Yeah... setelah di tahun lalu (rada) produktif posting, taun ini rada blendes. Terbukti baru berniat posting di bulan Juli (akhir) hahaha. Ga sibuk gimana-gimana sih ya,,, cm ya ga tau ga pengen aja gitu. Oke, saat ini niat posting karena ada beberapa alasan :
1. Udah lama ga posting
2. Ga ada kerjaan
3. Ada banyak yang pengen disampein
4. Baru isi kuota internet
5. Baru liat film yang bagus.
Nah, 5 alasan tadi cukup lah ya menerangkan kenapa saya jd niat nulis kali ini :))
Ini bukan review film. Sekali lagi, bukan review. Karena saya bukan reviewer film-film yang gimana gt. Saya cuma pengen cerita tentang (salah satu) film yang saya tonton di minggu ini. Film ini film India (stop! jangan ketawa) judulnya Bajrangi Bhaijaan. Ceritanya, tentang seorang anak Pakistan (yang pastinya beragama Islam) yang bernama Shahida (Harshaali Malholtra) yang tinggal di suatu desa bernama Sultanpur di daerah Kashmir Pakistan yang sejak lahir tidak bisa berbicara. Suatu hari, anak ini hampir jatuh ke jurang dan karena ga bisa meminta tolong maka susah ditemukan. Hal ini menyebabkan orang tuanya resah dan berniat berusaha keras untuk membawanya ke Delhi, India. Perjuangan orang tuanya ini ga mudah melihat tidak baiknya hubungan kedua negara. Nah akhirnya Shahida ini bisa juga dibawa ke Delhi oleh sang Ibu dan sayangnya di saat perjalanan kembali ke Pakistan, Shahida ketinggalan kereta dan tertinggalah dia di India. Shahida yang ga bisa berbicara ini akhirnya bertemu dengan Pawan Kumar Chaturvedi, yang terkenal dengan nama Bajrangi (Salman Khan), seorang pria yang polos, jujur, dan seorang Hindu pengikut Bajrang Bali yang taat.
Singkat cerita, Bajrangi yang baik hati ini ga tega ninggalin Shahida dan berusaha mengembalikan Shahida ke orang tuanya. Perjuangan Bajrangi ini pastinya ga mudah, karena Shahida ga bisa berbicara serta mendapat tantangan dari orang-orang di sekitarny, salah satunya adalah Orang tua dari Rasika (Kareena Kapoor Khan), wanita yang ia sayang. Kenapa sebegitu susahnya? karena akhirnya diketahui kalo Shahida (Bajrangi memanggil Shahida dengan Munni) ini seorang Muslim yang berasal dari Pakistan. Dan bagaimana cerita selanjutnya? Apakah Bajrangi berhasil mengantarkan Shahida ke orang tuanya di Pakistan? Apakah cintanya dengan Rasika direstui orang tuanya? silahkan di tonton sendiri. hehehe.
Saya nonton film India itu ga terlalu sering, yah cukuplah pernah nonton Kuch kuch hota hai, Kabhi Kushi Kabhi Gam, My Name is Khan, 3 Idiot, dan yang terbaru PK. Film lain sih pernah ya, cm yang berkesan sih film-film tadi. Kesan saya, film India ini ga lebay dan bagus malah. Tiga judul terakhir yang saya sebutkan di atas justru keren. Ga cuma tentang cinta menye-menye yang dipenuhi dengan tarian-tarian pengisi waktu. Nah, film Bajrangi Bhaijaan ini sama dengan film-film di atas. After Tastenya piuuuhhhhh.....
Ceritanya menyentuh dari awal sampai akhir. Cerita tentang Pakistan-India yang selalu berseteru dibahas di sini. Toleransi beragamapun di bahas di sini. Hubungan orang tua dengan anaknya, juga dibahas di sini. Sindiran ke pers juga ada. Komplit! sinematografi, keren! Ciri khas India dengan tariannya yang berwarna-warni dan suasana desa Sultanpur yang berasa di Swiss bener-bener tajam. Buat orang-orang yang ga suka film India karena bakal dipenuhi tarian-tarian geje pun ga bakal terlalu terlihat di sini. Nyanyi dan menari tetap ada, dengan proporsi yang pas. Bahkan tidak mengganggu sama sekali (saya pun sempat bergoyang-goyang di kursi, hahaha). Acting? katanya sih ini acting Salman Khan yang terbaik, saya ga bisa komen, karena saya ga terlalu banyak nonton film Salman, cuma bener, actingnya emang ciamikk!!! chemistry dia dengan Shahida/Munni bagusss banget! Kareena Kapoor, porsinya ga terlalu banyak sih, cm cukup lah untuk melihat bahwa dia memang actress papan atas India. Yang sangat menarik perhatian sih acting pendatang baru Harshaali Malhotra pemeran Shahida/Munni. Ini anak penjiwaannya mantep, dan cakeppp banget! hehehe. Acting para pemain ini yang dengan teganya bikin saya nangis di beberapa scene.
Film yang bagus menurut saya, adalah ketika keluar dari Bioskop penonton mendapatkan sesuatu yang baik. Film ini sangat sukses di sisi ini. Tentang kedamaian, toleransi, hubungan sesama manusia, clekitan pada pers dibahas semua disini. Dari awal saya nonton pun, lumayan kaget karena bioskop penuh banget! Sepertiga yang nonton adalah warga keturunan India. Katanya film ini mencetak rekor di India sebagai film berpenghasilan tertinggi sepanjang masa mengalahkan PK dan di India sendiri rakyat rela berantri-antri hanya untuk menontonnya. Kebayang ga gimana warga India di Indonesia pun juga berlomba-lomba untuk nonton film ini? Ada yang cerita, sebegitu cinta dan bangganya mereka dengan film dari negaranya, jika harus memilih membeli makan atau nonton, mereka pasti akan memilih nonton. Kebayang ga gimana kalo hal ini terjadi dengan film-film di Indonesia? Jadi tuan rumah di negeri sendiri. Ah, maaf, saya mimpi terlalu ketinggian. But someday... someday... amin!
PS : Sehabis nonton film ini, saya miris keinget 2hr yang lalu harus naksi ke Jakarta pusat demi nonton film Indonesia Mencari Hilal yang sudah tidak bisa saya temui di bioskop di Jakarta Utara karena minim penonton padahal dari segi cerita amat sangat bagus!!!! :(
Best Qoutes :
"Menjual berita yang penuh kebencian jauh lebih laku daripada menjual cinta dan perdamaian"
Tepatnya lupa, cm sih intinya begitu.
Salam Peace dan Gaul ^V^
Arillia P Kurniarsih
Komentar