Pemerintah, Kapan Giliran Anda?
Sea Games adalah salah satu event terbesar di Asia Tenggara. Event dimana seluruh atlet2 terbaik di 43 cabang olah raga bertanding untuk membela negaranya. Ya, Indonesia tahun ini diberikan kesempatan untuk menjadi tuan rumah. Di mulai di acara opening ceremony yang indah, megah, dan tak henti2nya membuat semua mata yang melihatnya baik secara langsung maupun melalui layar kaca berdecak kagum. Seluruh rakyat Indonesia bangga pada Indonesia malam itu. Yah, meskipun tak dapat dipungkiri masih terdapat hal-hal kecil yang mengganggu (saya mau menyebutkan satu-satu hal tersebut di sini, tapi kok rasanya merusak maksud penulisan blog ini) saya tetap yakin, kepada seluruh rakyat Indonesia yang menyaksikan opening ceremony Sea Games ke 26 kali ini pasti bangga menjadi warga Indonesia.
Opening Sea Games ke 26 Indonesia
Di beberapa hari awal pelaksanaan event ini, atlet2 Indonesia seperti kesetanan mengejar medali. Juara umum di pencak silat, sepatu roda, panjat tebing, balap sepeda, badminton, dan olah raga lainnya berhasil diperoleh. Sejak awal, rasanya negara lain sangat amat sulit mengejar perolehan medali Indonesia. Berbagai venue-venue olah raga pun selalu sesak dipenuhi penonton yang rela kehilangan suara, mengerahkan seluruh tenaga untuk mendukung tim kebanggaannya. Tidak ada yang meragukan semangat penonton Indonesia dalam hal ini. Yah, tidak akan ada yang meragukannya.
Supporter Indonesia
Sepak Bola, olahraga yang dianggap sebagai olahraga terpopuler di dunia, olah raga dengan massa terbesar di dunia, dan olah raga yang dianggap sebagai raja dari seluruh olah raga yang ada di dunia. menjadi salah satu magnet terbesar bagi penduduk di Indonesia. Juara Umum yang digenggam oleh Indonesia di hari ke-10 pelaksanaan Sea Games dianggap kurang lengkap jika belum disandingkan dengan medali emas di cabang olah raga ini. Dan bukan merupakan harapan yang keterlaluan jika seluruh masyarakat Indonesia memimpikan hal ini. Hal yang sudah ditunggu-tunggu selama 20 tahun. Sejak pertandingan perdana timnas U-23 sampai pertandingan terakhir di babak penyisihan tidak pernah sepi oleh penonton. Kekecewaan akibat kekalahan oleh Malaysia di pertandingan terakhir penyisihan group merupakan lecutan motivasi untuk seluruh rakyat Indonesia dan seluruh anggota Garuda Muda.
Hasil Jepretan Saya di GBK
Malam ini adalah penentuannya. Drama menurut saya. Indonesia harus kembali bertemu dengan tetangga “tercintanya” di babak final, babak penentuan. Malaysia yang selalu menjadi momok bagi Indonesia (tidak hanya di bidang olah raga, namun hampir di seluruh bidang sepertinya, politis, budaya, seni, sampai wilayah) menjadi suatu hadangan terbesar untuk meraih mimpi tim Garuda Muda ini. Yah, masih teringat jelas bagi kita di mana Tim Garuda Senior yang perkasa di pertandingan-pertandingan awal piala AFF namun bertekuk lutut di hadapan Malaysia. Sakit, sakit bagi seluruh rakyat Indonesia saya rasa. Malam ini Garuda Muda pun harus menerima kenyataan. Kalah dalam adu pinalti setelah sebelumnya imbang 1-1 sampai 2 x 15 menit waktu perpanjangan menjadi drama yang sesungguhnya. Ah, Kamu hanya kurang beruntung Garuda Muda.
Patrich Wanggai, Salah Satu Punggawa Terbaik Garuda Muda
Garuda Muda
Trio Papua, Octo Maniani, Patrich Wanggai, Kipuw, kembali dipercaya sebagai punggawa terdepan. Mereka mati-matian membela kebanggaan bangsa. melupakan sejenak segala prahara di kampung Papua. Bangsa Indonesia masih mencintaimu Indonesia, kami masih bangga padamu. Mari kita tatap Sea Games 2 tahun lagi. Punggawa-punggawamu masih membawa harapan yang tinggi di hati kami. Kami, akan tetap mensupportmu. Dan kami akan selalu setia mendukungmu. Terima kasih Tuhan, satu mimpi saya untuk merasakan atmosfer kebanggaan di Stadion Utama Gelora Bung Karno telah Engkau berikan. Dan saya berjanji, lain kali saya pasti kembali.
NB : Hallo pemerintah, jangan anggap keberhasilan menjadi Juara Umum murni karena tingkah Anda. Lihatlah disana, Atlet Indonesia, konseptor acara, supporter seluruh cabang olah raga adalah juaranya. Kami telah menunjukkan kebanggaan kami, kecintaan kami akan Indonesia. Bagi kami saat ini, penuntasan berbagai issue korupsi di dalam penyelenggaraan Sea Games adalah harga mutlak. Kami malu ketika menyadari bahwa event megah ini merupakan event terkorup di dunia. Kami telah dewasa, kapan giliran Anda?
Turut Berduka Cita atas meninggalnya 2 suporter Garuda Muda di GBK. Semoga perjuangan Anda-Anda tidak berakhir dengan sia-sia.
Komentar