Danke Sebastian Vettel

Lama ya Aku ga nulis di blog tentang F1. Tulisanku tentang F1 terjadi di tahun 2010 saat awal-awal blog ketika idolaku dari kecil Michael Schumacher memutuskan kembali balapan setelah pensiun di 2006. Tapi di tulisan itu sebenarnya lebih membahas tentang idola-idolaku di F1. Pastinya Schumacher, dan dilanjutkan dengan Baby Schumi aka Sebastian Vettel. Di situpun ada statement bahwa ku pengen liat Seb di Ferrari. Long Story Short... 12 tahun setelah 2010 banyak banget yang terjadi...

  1. Sebastian Vettel menjadi juara dunia 2010, 2011, 2012, dan 2013 (ah this will be a thousand word to describe this period)
  2. Michael Schumacher pensiun lagi di 2012 akhir
  3. Ku berkesempatan nonton langsung F1 2013 di Singapore untuk pertama kalinya dan bisa liat langsung Seb di Red Bull, Alonso di Ferrari dan Kimi Raikkonen di Lotus
  4. Michael Schumacher mengalami kecelakaan saat Ski. Koma dan sampai saat ini tidak pernah muncul di publik
  5. Sebastian Vettel pindah ke Ferrari di musim 2015 (OMG Yes, a dream come true kan?)
  6. Aku makin makin jadi fans berat Seb selama dia di Ferrari
  7. Dominasi Mercedes di era Hybrid
  8. Ku berkesempatan nonton langsung F1 2019 di Singapore kembali, melihat Seb dengan mobil merahnya meraih kemenangan emosional di salah satu tahun tersulitnya di Formula 1 di mana di balapan ini merupakan kemenangan terakhirnya di Formula 1
  9. Ending yang tidak menyenangkan untuk Seb di tahun 2020 di Kuda jingkrak
  10. Pindahnya Seb ke Aston Martin di musim 2021
Arillia and Seb in Ferrari (Dok : Pribadi)

July 28, 2022 Dunia sosial media penggemar F1 geger. Sebastian Vettel, pembalap yang selama ini dikenal anti social media tiba-tiba membuat akun instagram. Kami penggemarnya, berbahagia. Finally! Di akun itupun ada counting down di Pukul 17.00 WIB. A big announcement. Ketar ketirlah Kami para penggemarnya, apalagi ketika Kami mengingat Seb pernah berkata di salah satu interview bahwa mungkin dia akan membuat akun sosial media jika dia pensiun.  Dan tepat pukul 17.00 munculah postingan pertama di akun itu. Video hitam putih dengan Seb duduk di kursi mengumumkan pensiunnya dalam bahasa Inggris dan bahasa Jerman. Dhuarrrr! 

Pengumuman pensiun Sebastian Vettel (Dok : Sebastian Vettel's Instagram)

Seharusnya Kami ga perlu sekaget itu, semua orang sudah menduganya. Seorang Sebastian Vettel 4th time world champion yang selama 4tahun terakhir justru sibuk balapan untuk mencari satu poin dari posisi 10 tentunya membuat dia kehilangan motivasi di dunia yang menjadi passion nya selama ini. Keterpurukan hasil yang di dapat ini pastinya dipicu beberapa hal baik di internal dia sendiri maupun di tim yang dia bela saat itu Ferrari musim 2019 dan 2020, serta Aston Martin di musim 2021 dan 2022 yang berhasil membuat keputusan retirement dia di akhir 2022 ini. Pensiun di umur dia yang masih 35 tahun. Senior tapi ga lebih senior dari seorang Lewis Hamilton dan Fernando Alonso. Jauh lebih muda dari Michael Schumacher, Kimi Raikkonen di tahun terakhir mereka membalap. Dan masih jauh bertalenta dari hampir setengah penghuni grid 2022. Kami penggemarnya tau, Seb bukanlah Seb di 2010 - 2013 di masa jayanya. Dia, selain merupakan pembalap F1, juga merupakan suami serta ayah dari 2 gadis cilik dan 1 anak laki-laki. Dia yang juga setelah periode pandemi menjelma menjadi seorang aktivis yang peduli kesetaraan hak asasi manusia dan lingkungan di mana dia tinggal. Dan dia yang merasa masih banyak balapan yang bisa dia menangkan, di luar Formula 1.

Sebastian Vettel With Schumachers (Dok : Istimewa)

Aku, yang setelah tahun 2019 menyempatkan nonton secara langsung Formula 1 di Singapore sempat berjanji next F1 aku harus ke venue yang berbeda awalnya memiliki rencana untuk nonton langsung di 2023 di Melbourne Australia, harus mendadak mengubah planning untuk nonton secara langsung Formula 1 di Singapore. Yap, kurasa kenapa harus maksa ke Melb padahal pembalap yang kusuka sudah pensiun kan? jadilah ku nonton F1 Singapore, balapan F1 pertama Singapore setelah pandemi, di tahun terakhir Sebastian Vettel di Formula 1. So, yes Alhamdulilah ku bisa liat Seb dengan 3 jenis mobilnya. Suatu pembalasan dari dekade sebelumnya yang bahkan ku ga pernah bisa lihat Michael Schumacher balapan.

Arillia di Singapore 2022 (dok : pribadi)

Dan inilah akhirnya, Abu Dhabi 2022. Balapan Terakhir Sebastian Vettel. Sejujurnya, ku ga pernah melihat orang pensiun di Formula 1 dengan sambutan sebegininya. Postingan-postingan dari tim-tim yang pernah di bela Seb selama di Formula 1 (Williams, Toro Rosso (saat ini Alpha Tauri), Red Bull, Ferrari dan juga Aston Martin), postingan dan kata-kata baik dari rekan balapannya dia saat ini maupun sebelumnya, bahkan postingan dari tim lain, wartawan-wartawan/photographer yang pernah berinteraksi dengan dia secara langsung, dan juga spesial post dari akun resmi Formula 1 di berbagai sosial media sudah cukup membuktikan bahwa Sebastian Vettel bukan merupakan legenda secara on track saja, melainkan off track juga. Pribadi yang down to earth, humoris, honest, outspoken dan disukai di paddock F1. Such a truly legend. Setelah Sebastian Vettel pensiun, terus terang ku ga tau siapa pembalap tahun depan yang akan ku dukung di Formula 1.

  1. Max Verstappen? yang spoil brat, cukup mengingatkan pada Sebastian Vettel muda, pemilik raw talent terbesar di F1 saat ini, 2X WCD beruntun di 2021 dan 2022. dan WDC material di tahun tahun ke depannya. Ku suka Max sebenernya tapi ga tau belum dapat emosional yang seperti dulu ke Michael Schumacher dan Sebastian Vettel.
  2. Charles Lecrec? pembalap kebanggaan Scuderia Ferrari saat ini, digadang-gadang sebagai pembawa perubahan di Ferrari. Namun Charles menurutku pembalap yang too good to be true, susah untuk ga suka sama Lecrec, antitesa Max Verstappen di media-media. Tapi pengalaman 2019 dan 2020 di Ferrari masih membekas sih di aku secara pribadi. Di mana dia seegois itu di track, wonder kid Ferrari yang membuat Seb makin terpuruk di 2 musim itu. Mungkin nanti, ga di tahun depan atau dua tahun lagi. who knows?
  3. Mick Schumacher? anak dari the legend Michael Schumacher, a good boy, saking good nya malah ga menonjol di balapan selain bromance dia sama Sebastian Vettel yang bener-bener bikin terharu. Dan saking good boy nya, dia bahkan taun depan off dari kejuaran F1 karena dianggap ga cukup nakal untuk bisa bersaing di even papan tengah. Tapi ku yakin dia akan kembali sih, he has a talent meskipun yah sejujurnya ga WDC material juga, tapi sapa tau kan?
Siapapun nantinya yang kudukung sebenernya ga penting sih. Tapi ku masih pengen attached dengan F1. Attached dengan pembalap atau tim yang membuatku terus termotivasi nonton F1. Yah semoga...

Danke Seb (Dok : Istimewa)

Anywayyy.... Danke Seb, you will be missed 💙 

Arillia P Kurniarsih
November 2022







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Minimalism

2017 : My Turning Point

Komposisi Delapan Cinta - Kau Angin