A little Notes on March

Mari sedikit diniatkan kembali untuk mengisi blog ini... hahaha.

Sebenarnya sudah dari beberapa hari yang lalu ingin menuliskan beberapa hal yang ada di otak. Cuma entah kenapa niat itu masih belum muncul. Padahal sebenarnya momennya pas banget, yakni saat perayaan ulang tahun saya tanggal 30 Maret kemarin. Seperti sebelumnya, kadang ulang tahun itu bukan momen paling membahagiakan sih buat Saya. Karena biasanya (atau bahkan seringnya) justru saat tersebut adalah saat di mana kita justru di ingatkan kembali tentang tujuan kita hidup selama ini, pencapaian apa yang sudah kita raih di bandingkan target atau hal-hal lain yang kadang mengganggu pada saat itu. Ya kali ini saya juga sih, apalagi saya menginjak umur yang (katanya) sakral, hahaha. 

Rencana membuat birthday trip sebenarnya muncul sejak tahun lalu. Di bulan Maret 2016 saya menghabiskan lebih dari 2 minggu di Site di Kalimantan. Kebetulan pada saat itu saya lagi ada tugas yang harus mengunjungi 3 Site perusahaan di sana. Perasaan jenuh, capek dan eneg membuat saya memutuskan saya harus pergi kemanaa gt sepulangnya dari Kalimantan. Kebetulan saat saya balik adalah saat saya ulang tahun. Perpaduan jenuh, eneg, nekad dan keinginan yang kuat membuat saya memesan tiket pesawat ke Singapura pada saat di Site. Niatnya ya untuk mengasing sebentar dari Jakarta dan sekalian Birthday trip gitu. Hahahaha. Btw mengapa Singapura? hmm... panjang ceritanya. intinya sih, i do have some memories there, and i just want to spend my birthday there.

Pengalaman birthday trip Singapura tahun lalu itu membuat saya merencanakan hal yang sama tahun ini. Mencari tempat yang menarik sudah direncanakan dari akhir tahun sebenarnya. Namun pelaksanaannya di akhir tahun itu atau di Maret masih banyak pertimbangan. Awalnya saya ingin mengunjungi Penang di akhir tahun lalu, namun karena harus mengurusi urusan Apartemen rencana tersebut saya pending, entah sampai kapan. Kembali ke rencana Birthday Trip, saya masih dilema, tujuan terpecah menjadi 2 yakni Penang dengan segala street artnya, Bali/Ubud dengan tawaran meditasinya (meditasiiii.... huahahaha), atau Singapura lagi karena kebetulan ada konser Coldplay di sana. Pembicaraan dengan beberapa teman membuat saya condong ke Singapura. karena yah karena kotanya sendiri memorable buat saya trus Coldplay gituuuh. hahaha. Namun ternyata manusia memang hanya bisa merencanakan, Tuhanlah yang menentukan. Saya dan teman saya gagal mendapatkan tiket Coldplay baik di pertunjukan pertama atau kedua. hiks. Akhirnya option ketiga ini tercoret dengan sendirinya.

Iseng membuka Agoda/Tiket.com di akhir Februari, saya menemukan penerbangan full service yang cukup murah ke Penang. Tanpa pikir panjang, saya langsung pesan penerbangan ini. Meskipun belum memutuskan dengan pasti akan berangkat/tidak. Rute CGK-KUL dan KUL - PEN menjadi pilihannya di tanggal 29 Maret 2017 dan untuk kembali rute PEN-KUL dan KUL - CGK di tanggal 01 April 2017. Cukup lama sebenarnya yah :)

Cobaan untuk pergi sih ada, misalnya seperti passport yang lupa belum di perpanjang dan cukup membuat ketar-ketir di kantor imigrasi karena Kartu Keluarga asli masih ada di Jember, kerjaan kantor yang masih belum kelar, ataupun urusan pindahan Apartemen yang cukup menguras tenaga. Namun alhamdulilah semua itu terlampaui juga :)

Mengapa Penang? mungkin itu jadi sedikit jadi pertanyaan beberapa teman. Ya karena mau ke Jepang lebih ribet dan lebih mahal. hahaha. Ya ga salah juga sih, hahaha. tapi diluar faktor eksternal tadi, Penang memang cukup menarik buat saya. Sejarah kota ini sendiri, bangunan-bangunan di George Town yang sangat heritage, dan puluhan street arts yang bertebaran di sana saya rasa cukup membuat orang tertarik bukan? dan saya ga salah sih memilih tempat ini sebagai birthday trip tahun ini. Penang khususnya George town memang menarik. Kota kecil yang sebenarnya bisa kita kelilingi dengan berjalan kaki yang tenang dan cantik membuat saya lupa bahwa saya merayakan ulang tahun di sana. i just dont care about anything and i just enjoy the trip. ini sedikit poto tentang Penang :


Hello From Me
-Penang Street Art-

Salah satu sudut Penang

Boy on a bicycle - Penang Street Art

one fine day in Penang

A Clear Blue Sky 

Kesan dan Tips Saya tentang Penang :
  1. Kotanya kecil, Kita dapat berkeliling kota Gerge Town dengan berjalan kaki. Tapi kalo ingin ke tempat wisata lain seperti Bukit Bendere/Kuil Ke Lok Si ya pada akhirnya tetep kudu naik Bus sih...
  2. Murah. hahaha. Ini diluar perkiraan Saya sebenarnya. Makanan di sini bener-benar murah. Makanan termahal yang pernah Saya makan di sini cuma seharga RMY 12 loh atau setara dengan IDR 36 rb. Itupun saya makan udah di tempat wisata. Di Jakarta? hmmm mana dapet? di Moll aja paling ga kita kudu ngeluarin IDR 50rb buat makan :(
  3. Kota yang ramah ke pendatang. Mayoritas masyarakat Penang/Malaysia memang bilingual. Mereka fasih berbahasa Inggris. Jadi enak aja ngobrol sama mereka. Jujur saya lebih enak pake bahasa inggris sih sama mereka, karena kalo denger mereka ngomong Melayu sebenarnya saya banyak ga ngerti. Karena dialeknya kali ya, dan efek telinga saya yang berdengung berhari2 gara2 flu berat. hahaha.
  4. Menghargai banget Street Art. Iya, street art di sini bertebaran di mana-mana. Hampir di seluruh kota George Town. Saya sendiri menemukan lebih dari 25 street art disini. hahaha niat yak... dan kondisinya oke loh :)
  5. Kotanya Aman. Saya nginep di Reunion Heritage Hotel di Victoria Street Penang. Hotelnya oke bangett. Interiornya Vintage buanget. sayangnya rada jauh dari pusat keramaian dan dari halte bus (rada jauh ini menurut ukuran saya ya... jalan kaki 10-15 menit lah sebenarnya hahaha). Karena dasarnya kota George town ini emang kecil maka habis maghrib gt jalan-jalan non protokol rada sepi. Kebayang dong dengan deretan toko-toko tua yang udah tutup, mobil jarang ditemui, dan jalan kaki. ya tetep aja ngeri... cuma aman kok. Untuk amannya sih cari aja rute-rute yang dipenuhi restoran kyak Chulia Street atau Kimberley, aman 100%. 
So, pengen balik ga ke Penang? ya iyalaahhh... saya masih ga nemu street art yang ayunan ini. Sebel deh... tanya ke orang sana juga ga ngerti. huft.... tapi baliknya ga dalam waktu dekat sih, kalo dibayarin mah okeh aja. hahaha.  

Setiap perjalanan pasti punya cerita kan? Pasti! Birthday Trip ke Penang ini juga kok. i just met another person with another purpose here. Secara fisik, saya pakai jilbab. Nah yang pake jilbab dapat dipastikan beragama islam dong. hahaha. it's a trademark lah ya... meskipun agamanya ga mesti lebih baik dari yang ga pake jilbab sih. Tapi kenyataan bahwa kita Muslim pasti diketahui dengan pasti di negara2 macam Indonesia/Singapore/Malaysia. Ada yang bilang, dengan pake jilbab kadang kita terbatasi. Menurut saya iya, terbatasi kalo kita mau macem2. Hehehe. Saya justru sebaliknya, saya dijaga :) kenapa? karena misal ketika saya di restoran, tanpa kita bertanya kadang orang mengingatkan bahwa restoran ini mengandung bahan yang tidak halal :). Atau ketika waktunya maghrib ada Pak Cik yang tersenyum ke saya dan bertanya, sudah sholat atau belum, hehehe. i had a story of being indonesian here. Dari dulu saya ga pernah suka di terminal 2D kalau tujuan saya ke negara-negara tujuan TKI/TKW. Bukan karena dikira TKW/TKI sih, tapi kadang saya ngeliat perlakuan-perlakuan yang gimaanaaa gt ke TKI/TKW. Baik di terminal keberangkatan sendiri atau di negara tujuan. Petugas imigrasi terkesan ga ramah ke mereka. makanya jadi miris sendiri. Selain itu, saya sendiri rada parno kalo ke Malaysia hahaha. Dari berita-berita yang saya baca, kadang Malaysian sendiri juga "merendahkan" Indonesia. Beda kalo kita ke Singapura yang menganggap orang Indonesia merupakan ladang emas mereka karena sifat konsumerisme yang berlebihan, Malaysia justru merasa orang-orang indonesia ini sebaliknya. Banyak historisnya kali ya... jadi image nya gitu. Ketika di Penang, saya ga merasa gitu loh. Ketika saya ditanya asal dan saya jawab Indonesia, mereka justru langsung merasa dekat dan bersahabat. Sopir Taxi yang mengantar saya ke Bandara Penang bilang, "Saya belum pernah ke Jakarta, tapi dari yang saya lihat, orang Penang yang ke Jakarta pada akhirnya enggan untuk kembali ke Penang". Ada kejadian lucu plus agak nyebelin sih, ketika saya mau Sholat Maghrib di Masjid Kapitan Keling, saya bertanya tempat sholat wanita ke seorang pemuda gitu. terjadilah percakapan antara saya dan pemuda penang (PP) tadi.

Aril :"Assalamualaikan, which way to woman place?"
PP   : "Overthere. Oh... Indon?"
Saya Langsung Bete... Hello ini masjid kelesss... bikin sebel aja sik dan saya nyeletuk begini dengan rada jutek
Aril :"Actually im Indonesian, not Indon"
Si cowok tadi langsung meringis dan minta maaf terus pergi.

Hahaha. cerita lainnya sih banyak tapi males ketik banyak-banyak (pdahal sih udh banyak juga ya... hahaha) cuma setiap perjalanan memang pasti punya cerita menarik bukan? No, i'm not the traveller lady yang rela menghabiskan berjuta-juta sampe ga punya aset apapun "hanya demi" jalan-jalan dan berkelakar kemana-kemana bahwa kita harus jalan-jalan. Engga kok. Jalan-jalan itu refreshing aja. yah, kita kadang cuma butuh pergi sebentar dari rutinitas kita sehari-hari untuk melakukan hal yang berbeda. in a sake of "menghilangkan rasa bosan". Setelah liburan, ya kita harus siap menghadapi realitas hidup yang sebenarnya. gitu... Seperti tulisan saya sebelumnya tentang Disneyland, jalan-jalan ya kayak gitu. Prinsip saya jalan-jalan ya harus dilakukan sesuai dengan porsinya. Kita punya kewajiban yang harus di jalankan kan? jadi kabur itu cuma buat sementara saja... hehehe.

So back to topic about birthday. i don't need anything.  I just feel blessed. Target? tetap adalah cuma ga perlu di gembor-gemborkan di sini. Doa terbaik dari teman-teman semua sejak tanggal 29 Maret sampai kemarin semoga kembali juga ke teman-teman. Intinya, semoga kita selalu bahagia dan dilancarkan segala urusan, yang terpenting adalah apa yang kita inginkan selama ini sejalan dengan kenginan Tuhan. Bahagia dalam segala keputusan-keputusan yang telah kita ambil. Happy Bithday to me, and thank you Eli for everything and you gave me another blessed bithday.


Jakarta, 02 April 2017
Arillia P Kurniarsih

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Minimalism

2017 : My Turning Point

Komposisi Delapan Cinta - Kau Angin