Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Tentang Menolak Tua (?)

So, gini... saya mau bikin review tapi sekaligus model confession gitu. Hahahaha. Sebelum kalian lanjut baca, ada beberapa warning yang ingin saya sampaikan di sini, yakni : 1. Dilarang nge-judge! 2. Dilarang ngakak! 3. What happened in blog stay in blog, or you can text me by private message. Intinya sih ga boleh nge judge. hahaha. Oke gini. Bisa dibilang saya ini rada idealis anaknya. Sangat idealis sih kalo kata beberapa orang. Misalnya atas film yang ditonton atau musik yang didengarkan. Ya intinya kalo ga suka ya ga suka gt. Kadang taste film dan musik yang saya nikmati pun rada beda jauh dengan yang biasa orang lain dengar. Tapi... hmmm... pada suatu waktu, ada turning point yang menyebabkan selera saya berubah dan bikin gedubrak banyak orang. Sering sih, tapi ga diketahui oleh banyak orang, kalo temen deket sih biasanya paham. Turning point ini menurut mereka biasanya disebut "waktu Aril sedang ALAY!" Wait, sebenarnya bukan masalah Alay sih, ye...

Review Ala2 Critical Eleven (movie)

Mengangkat film dr novel bestseller memang ga mudah, dan hanya sedikit film yang berhasil melakukan ini. Critical Eleven salah satunya. Bahkan beyond the novel itself!!! Hahaha. Novel critical eleven memang bukan favorit saya sebenernya, cuma nonton filmnya merupakan agenda yg ga boleh dilewatkan begitu saja. Cerita gedeannya sih ga ada beda sama novelnya. Ttg Ale dan Anya yg saling mencintai namun dihadapkan pada kondisi yg mengoyak kebahagiaan mereka. Ah kalian taulah ya ceritanya gimana. Sejak pengumuman castnya, mulai dr PU sampai pemeran pembantu memang cukup banyak membawa sentimen positif di sini. Pas udah nonton, tambah berdecakkagumlah saya. Chemistry Reza Rahadian dan Adinia Wirasti mah juarak. Cm entah kenapa sy selalu kebayang chemistry Reza dan Acha di testpack dlu. Seimbang sih, cm Asti kurang mampu bawain emosi sekuat Acha. Cm masih dimaafkan lah ya. Di deretan pendukung jg ga ada problem apapun. Pas aja semuanya. Cm sy agak amazed dgn Astrid Tiar, tambah cakep ...

Aku dan Dunia Paralelku

Terima kasih imajinasi Telah memberikan makna dalam setiap petisi Memberi secercah amunisi Untuk tetap beraksi Aku melanglang dalam dunia paralel Di mana anginpun dapat membawa berbagai jenis surel Memberikan berbagai kabar bahagia Bahwa kita semua masih bisa tertawa Di dalam dunia yang penuh dengan fatamorgana